Pages

Ads 468x60px

Jumat, 15 Juli 2011

Protect Our Miss V (I)

(c) grumpasaurus
Sudah 'kenalan' dengan 'Miss V' alias organ intim sendiri? http://neoblog21.blogspot.com/ - Rasanya tak banyak wanita yang bisa mengangguk dengan mantap menjawab pertanyaan ini. Meski informasi bahaya kanker serviks atau kanker rahim gencar dilakukan, sayangnya masih banyak yang belum peduli dengan organ kewanitaannya sendiri. Perawatan untuk Miss V cenderung mengikuti mitos. Hentikan dari sekarang, dan ikuti cara yang benar dengan membaca artikel ini.

Ajakan merawat organ intim dengan benar sering kita dengar. Tetapi, mungkin masih banyak dari Anda yang belum mengetahui ‘seluk beluk’ organ intim sendiri. Secara umum, organ reproduksi wanita meliputi bagian luar (genitalia eksterna) untuk memproduksi sel telur, bagian dalam (genitalia interna) untuk membesarkan janin serta proses persalinan, dan payudara sebagai medium pemberi makan bayi. Genitalia eksterna merupakan bagian luar dari organ intim wanita yang secara keseluruhan berfungsi menyaring kotoran yang mungkin saja masuk dan sebagai pelapis untuk melindungi genitalia interna. Sedangkan genitalia interna adalah organ tempat pembuahan, tumbuhnya janin dan produksi sel telur.

Perawatan Yang Salah

Organ intim yang letaknya ‘tersembunyi’ tentu memerlukan perawatan khusus. Bagian bawah ini seringkali mendapatkan perawatan sekadarnya. Bila ada pertanyaan mengenai alasan pentingnya merawat organ intim, jawabannya adalah karena organ ini sensitif dan berada di wilayah lembap. Salah dalam merawat bukan hanya berakibat tumbuhnya jamur, tapi bisa mengarah pada kanker. Beberapa kesalahan wanita dalam merawat Miss V di antaranya adalah:

1. Kebersihan air

Kebersihan air penting untuk dijaga. Saat buang air seringkali wanita tidak memerhatikan air yang digunakan untuk membilas. Air tampungan dari ember atau bak belum tentu bersih karena terkontaminasi kotoran atau bibit penyakit. Bila air untuk membilas kotor, kuman bisa masuk masuk ke dalam organ intim kewanitaan. Cara yang paling baik adalah membilas dengan air yang mengalir atau menampung air langsung dari keran.

2. Sabun khusus

Belum ada kajian khusus mengenai sabun khusus organ intim pada wanita. Namun, terlalu sering membersihkan organ intim dengan sabun khusus seperti ini juga tidak disarankan. Dalam organ intim kita, terdapat bakteri yang bekerja sebagai pelindung dari kuman-kuman yang masuk. Terlalu sering menggunakan antiseptik atau sabun khusus area kewanitaan akan membunuh bakteri pelindung tersebut. Menurut Elizabeth Steward, MD, Direktur Vulvoginal Service di Harvard Vanguard Medical Association, AS., pembersih dan penyegar Miss V tidak diperlukan. ‘Tak perlu sabun untuk menjaga vagina tetap sehat dan segar. Cukup bersihkan dengan air hangat, meskipun produk yang lembut masih boleh digunakan,’ paparnya.

3. Keluhan gatal

Meski gatal, usahakan jangan menggaruk alat kelamin Anda atau membasuhnya dengan air hangat untuk mengurangi rasa gatal. Sebab yang terjadi kemudian, area kewanitaan kita akan menjadi merah dan semakin gatal. Jika rasa gatal sudah tidak tertahankan, kompreslah organ intim dengan air es. Dinginnya air es akan membuat pembuluh darah menciut sehingga kemerahan dan gatal berkurang. Bisa juga dengan kompresan air rebusan daun sirih yang memiliki sifat antiseptik. Namun, dinginkan terlebih dulu sebelum digunakan.

4. Pantyliner

Banyak wanita menggunakan pantyliner ketika menjelang dan sesudah haid. Ada pula yang menggunakannya untuk pemakaian sehari-hari. Harus diingat, setiap habis buang air biasakan mengganti pantyliner karena cairan yang sebelumnya sudah terserap akan membuat organ intim jadi terlalu lembap bila didiamkan. Anda harus waspada karena jika dibiarkan, selain tumbuh jamur atau bakteri berbahaya, kebiasaan ini bisa mengakibatkan infeksi pada organ intim.

5. Celana ketat

Penggunaan celana, termasuk celana dalam, yang terlalu ketat sebenarnya tidak dilarang. Hanya saja jangan terlalu lama atau sering memakai celana yang ketat, terutama bila Anda mudah berkeringat. Keringat yang diserap celana, mengandung zat lemak yang bisa menimbulkan jamur pada organ intim wanita.. setelah menggunakan celana jeans atau ketat, biarkan kaki dan organ intim beristirahat dengan pakaian longgar untuk bernapas. Biasakan pula mengganti celana dalam minimal dua kali sehari agar Miss V tetap higienis.

6. Cukur rambut kemaluan

Bolehkah mencukur rambut kemaluan? Jawabannya ya dan tidak. Ya, untuk Anda yang memiliki rambut kemaluan ekstra lebat. Selain mengganggu, rambut di sekitar organ intim yang terlalu lebat juga dapat menahan keringat sehingga potensial bagi jamur berkembang biak.

Tidak, bila Anda berniat mencukurnya sampai habis. Rambut atau bulu ini berfungsi melindungi vagina dari friksi dan infeksi. Mencukur habis mampu menyebabkan iritasi dan berpotensi tumbuh bakteri. Saran dari Melissa Goist, MD, ginekolog dari The Ohio State University Medical Center, AS., gunakan selalu pencukur baru, air hangat, dan krim pencukur untuk mengurangi resiko infeksi. Cukur rambut kemaluan hanya sampai batas bibir kelamin bila tetap ingin memangkasnya.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...